1.
Identitas Konseli
Nama : Ramdan Zakaria (RZ)
Tempat, tanggal lahir : Gorontalo, 04 April 2002
Umur : 10 Tahun
Alamat :
Dembe Jaya
Jenis Kelamin : laki- laki
Jumlah Saudara : tunggal
Kelas/Sekolah : SD kelas Dua (2)
Nama Orang Tua
Ayah : Almarhum
Ibu : Rusni
Alamat Orang Tua : Dembe jaya
2.
Lingkup Permasalahan :
Bidang Akademik
a. Identifikasi Masalah
RZ merupakan anak tunggal, ia berasal dari keluarga yang kurang
mampu dari segi ekonomi dan keutuhan keluarganya. Ayahnya telah meninggal dunia
saat RZ masih dalam kandungan dan ibunya bekerja sebagai pembantu rumah tangga
di manado,sementara RZ tinggal dengan neneknya sejak kecil.sehingga tidak semua
keinginannya terpenuhi.
Menurut beberapa pengakuan wali kelas 2 RZ tergolong anak
yang rajin ke sekolah dan punya banyak teman.namun ia memiliki kesulitan dalam
berbicara karena bibirnya sumbing,ia juga kurang mampu dalam menerima pelajaran.di
kelas 1 dan 2 RZ pernah tinggal kelas. dan di kelas 2 ini ia juga terancam
tinggal kelas karena ia belum dapat membaca dan menulis serta masih memiliki
kesulitan dalam mengucapkan kata-kata.
Berdasarkan Tes
Binet Simon yang saya lakukan kepada RZ Dengan membandingkan
usia mental dan usia kalender RZ, maka diperoleh hasil sebagai berikut:
IQ = MA/CA x 100
= 7,11/9,2 x 100
= 7,28
Jadi kemampuan ini dalam klasifikasi Klinner
termasuk anak sub normal
b.
Latar Belakang Masalah:
Menurut
guru dan orang tua RZ bahwa RZ memiliki cacat fisik,tidak sama dengan anak
normal lainnya dan kurang mampu bahkan tidak mampu dalam menerima pelajaran.Namun
dari pihak sekolah maupun orang tua belum memiliki solusi terhadap masalah
tersebut.
c. Indikator:
a.
Memperhatikan guru di kelas
b.
Ia tergolong anak yang rajin.
c.
Tidak dapat membaca dan menulis dengan
baik.
d.
Pendiam
d. Masalah
Cacat fisik dan potensi belajar
yang rendah
3.
Prognosis
a.
Batasan Masalah
Kesulitan
belajar khusus adalah suatu gangguan dalam satu atau lebih proses psikologis
dasar yang mencakup pemahaman dan penggunaan bahasa ujaran atau tulisan.
Gangguan tersebut mungkin menampakkan diri dalam bentuk kesulitan mendengarkan,
berpikir, berbicara, membaca, menulis,mengeja,atau berhitung. Batasan tersebut
mencakup kondisi – kondisi seperti gangguan perseptual, luka pada otak,
disleksia dan afasia perkembangan. Batasan tersebut tidak mencakup anak –
anak yang memiliki problema belajar yang
penyebab utamanya berasal dari adanya hambatan dalam penglihatan, pendengaran,
atau motorik, hambatan karenana tunagrahita,karena gangguan emosional,atau
karena kemiskinan lingkungan,budaya atau ekonomi (Hallahan, Kauffman,dan Llyod
(1985 : 14).
b.
Analisis SWOT
1) Potensi
Dengan
IQ yang dimilikinya yaitu 77 dan tergolong sub normal maka sebenarnya ia tidak
dapat dipaksakan untuk melanjutkan pendidikannya dipendidikan formal.agar ia
bisa mengembangkan dirinya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
2) Hambatan
·
Guru dan orang tua RZ belum mengetahui
solusi untuk mengatasi masalah belajar RZ.
·
Tidak ada guru BK di sekolah tersebut.
3. Peluang
Setiap anak pasti memiliki bakat
dan potensi. Jika potensi RZ ditemukan maka ia akan lebih mudah diarahkan.
4. Tantangan
Jika RZ
tidak diberikan penanganan secara khusus maka ia tidak dapat membantu dirinya
maupun orang lain.menemukan potensi RZ merupakan fungsi utama.
5.
Analisis Kemungkinan Rancangan Bantuan yang Dapat Diberikan
Siswa
yang mengalami cacat fisik hendaknya membutuhkan pelayanan khusus untuk
menemukan potensinya.
6.
Alternatif
Bantuan
Langkah-langkah
yang dapat dilakukan : 1) mengidentifikasi baik kasus, masalah dan faktor
penyebab; 2) melakukan prognosis; 3) treatmen; 4) evaluasi dan rekomendasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar