Mengukur Bakat Anak
Perkembangan intelegensi anak menurut
piaget dalam buku psikologi remaja mengikuti tahapan sebagai berikut :
1. Masa
sensori motorik ( 0 – 2,5 tahun )
Tahap
pertama bagi perkembangan intelegensi seorang anak di mulai sejak ia berusia 0
– 2,5 tahun. Masa ini merupakan tahapan untukmengenal lingkungan sehingga atas
rangsangan yang ia terima dalam bentuk refleks .
2. Masa
pra – operasional
Pada
tahap ke dua dari perkembangan intelegensi anakyang berlangsung sejak anak
menginjak usia 2 – 7 tahun,anak mulai
mampu menggunakan symbol yang mewakili suatu konsep , sehingga ia cenderung
mempraktekan apa yang pernah dilihatnya.
3. Masa
konkrit operasional
Pada
tahap ini anak –anak sudah dapat melakukan berbagai macam tugas. Kemampuan ini
diperoleh oleh anak sejak berusia 7-11 tahun . anak mulai mengembangkan
kemampuan berpikir ,yaitu mengenali sesuatu, mengingkari sesuatu, dan mencari
hubungan timbale balik antara beberapa hal.
4. Masa
operasional
Ketika
anak sudah menginjak usia diatas 11 tahun hingga menjadi dewasa, anak sudah
mulai mampu berpikir secara abstrak dan
hipotesis. Anak sudah bias memperkirakan apa yang mungkin terjadi serta dapat
menarik suatu kesimpulan.
·
Tes
Intelegensi
Awalnya, tes intelegensi
dikembangkan oleh ahli ilmuwan jiwa asal perancis, Alfred Binet. Kemudian tes
tersebut disempunakan oleh Theodore Simon, sehingga tes intelegensi pada saat
itu dikenal dengan istilah tes Binet Simon. Selanjutnya, hasil tes intelegensi
dinyatakan dalam angka. Angka tersebut menggambarkan hasil perbandingan antara
kecerdasan dengan umur kalender. Rumus untuk pengukuran intelegensi ini dikemukakan
oleh Williem Stern, seorang psikolog asal jerman yang dikenal dengan
istilah intelligence Quotient dan sering
disingkat dengan IQ. Rumus intelegensi tersebut adalah sebagai berikut:
IQ=
MA/CA X 100
Keterangan:
IQ
= intelligence Quotient (perbandingan kecerdasan)
MA
= mental age (umur kemampuan mental/kecerdasan)
CA
= choronological Age (umur kalender)
·
Intelegensi
Dan Tes IQ
Intelegensi
adalah kemampuan untuk bertindak secara terarah, berpikir secara rasional dan
menghadapi lingkungannya secara efektif. David Wechsler menyimpulkan bahwa
intelegensi adalah suatu kemampuan mental yang melibatkan proses berpikir
secara rasional sehingga tidak dapat diamati secara lansung.Intelegensi seseorang
dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu :
1. Factor
keturunan / bawaan
Banyak riset telah
dilakukan untuk mencari tahu ada tidaknya hubungan antara kecerdasan seseorang dengan keturunan. Ternyata penelitian
membuktikan bahwa hubungan nilai tes IQ dari satu keluarga adalah sekitar 0,
50. Sementara itu nilai IQ anak yang di
adopsi berkorelasi sekitar 0,40 – 0,50
dengan ayah dan ibu angkatnya.
2. Factor
lingkungan
Lingkungan juga dapat
menimbulkanperubahan pada intelegensi seseorang yang telah dibawa sejak lahir,
karena intelegensi tidak bias lepas dari otak. Jadi, intelegensi seseorang
dapat berubah karena gizi yang dikonsumsi dan rangsangan yang bersifat kognitif
emosional dari lingkungan.
Salah
satu ciri dari perilaku cerdas ( intelegensi) adalah kreativitas. Semakin
tinggi skor IQ seseorang berarti semakin tinggi pula kreativitas orang
tersebut.
Kebanyakak
tes IQ mengukur intelegensi anak dalam 5 kategori, yaitu penalaran abstrak,
matematika – logika, persepsi, kebahasaan, dan special-visual.
1. Tes
IQ penalaran abstrak dapat mengungkap seberapa cepat anak anda mempelajari atau
menemukan ide baru, dan menangkap konsep –konsep yang sulit.anak ini akan
nyaman bekerja dengan puzzle, teka teki, lego dan bahasa.
2. Tes
IQ matematika logika dapat mengukur bahwa anak anda menyenangi pelajaran
matematika dan sains.
3. Anak
yang memiliki skor tes IQ persepsi besar akan memerlukan konsentrasi yang lebih
baik dan kecepatan memproses suatu masalah.anak seperti ini umumnya senang
mengutak- atik suatu benda.
4. Skor
yang besar untuk tes IQ kebahasaan untuk anak mencerminkan kegemarannya
berbicara dan membaca sejak kanak-kanak.
5. Anak-anak
dengan skor IQ visual-spesial yang tinggi cenderung cakap dalam menggambarkan
sesuatu dalam ingatannya. Mereka mampu menyesuaikan warna, membuat garis dan
bentuk untuk membentuk suatu karya ciptaan dan seni.
5.
Sejarah
Intelegensi
Orang
pertama yang meneliti perbedaan individu dalam hal kemampuan mental adalah Sir
Frances Galton, seorang ilmuwan berkebangsaan inggris. Beliau
membandingkan orang-orang berdasarkan penghargaan dan kecakapan
mereka.penelitian ini membuatnya yakin bahwa intelegensi pada seseorang itu
diwariskan. Kemudian Alfred Binet,seorang ahli psikologi prancis mengembangka
sebuah tes untuk memprediksi kesuksesan akademik secara akurat saat pemerintah
prancis memintanya menolong mereka untuk menentukan siswa-siswa mana yang akan
memiliki kesulitan dengan pendidikan formal. Akhirnya, ia dan koleganya Theodore Simon menemukan bahwa tes
pengetahuan praktis,memori, analisa, kosakata dan memecahkan masalah adalah
penentu yang baik dalam kesuksesan sekolah.
Mengarahkan Bakat seni Pada
Anak
Seni adalah sesuatu yang mengandung
estetika atau keindahan. Bakat seni artinya kemampuan yang dapat menciptakan
keindahan atau estetika,misalnya seni music, seni lukis, seni tari,olahraga dan
lain-lain.
Berikut ini adalah beberapa cara
untuk mengasah bakat seni anak
1. Melihat
gambar
Dengan
melihat berbagai gambar, seperti gambar ikan,bunga dan lain-lain, anak akan
dapat mengembangkan imajinasinya.
2. Mendengarkan
music
Music
klasik sederhana dan ringan dapat anda berikan pada anak untuk merangsang bakat
seninya.
3. Menikmati
keindahan alam
Ajak
anak berjalan-jalan untuk melihat keindahan alam, misalnya sawah,laut. Kenalkan
ia pada warna sawah yang hijau,langit yang biru dan sebagainya.
4. Menonton
TV
Sarankan
anak untuk menonton program yang
menayangkan keindahan alam, seperti program tamasya ke suatu tempat. Bantu anak
dengan menjelaskan yang sedan tampil di TV.
5. Siapkan
media penyaluran
Selalu
berikan kertas,pensil,pensil warna, kertas origami dan lain-lain untuk anak
dalam menyalurkan rasa seninya.
6. Ikutkan
kursus atau sanggar
7. Biasakan
mengomentari hasil karya seni anak dengan tetap memberikan motivasi agar anak terus berkarya.
·
Mengarahkan
Anak Berbakat Menulis
Menulis adalah suatu
keterampilan,karenanya diperlukan latihan berulang-ulang agar tangan dan
pikiran menjadi terampil dalam menulis.
Ada beberapa langkah yang dapat diterapkan untuk mengarahkan bakat
menulis anak.
1. Berikan
semangat pada anak bahwa menulis itu
adalah ibadah. Jelaskan pada anak bahwa ibadah dari menulis adalah anak dapat menyampaikan infomasi tentang
kebaikan dan hal-hal yang bermanfaat bagi orang lain.
2. Buatkan
tempat khusus untuk karya-karya tulisnya.
3. Ikutkan
anak dalam komunitas kepenulisan.
4. Mintalah
anak untuk aktif mempublikasikan tulisanya.
5. Sediakan
alat-alat tulis yang cukup dan beberapa buku bacaan untuk menambah wawasan anak
dalam menulis.
·
Mengarahkan
anak Berbakat Musik
Anak
yang berbakat music adalah anak yang ditandai dengan kemampuan yang luar biasa
dalam memainkan suatu alat music dan mengenal irama lagu.
Saat
anak berusia 3-4 tahun,anak sudah dapat diajarkan atau diikutkan dalam les
music agar bakat musiknya dapat berkembang secara alami sejak dini.
·
Mengarahkan
anak berbakat menggambar
Bakat
menggambar adalah salah satu kemampuan anak yang tergolong istimewa, karena
bakat ini apabila dikembangkan akan sangat berguna bagi dirinya dan memudahkan
hidupnya kelak.
Ada 3 gaya melukis yang bisa
diajarkan kepada anak yaitu:
1. Menggambar
ekspresif : jenis gambaran yang mencerminkan ungkapan perasaan terhadap sesuatu
dan menggunakan banyak warna.
2. Menggambar
detail :menggambar sesuatu dengan detail, misalnya menggabar manusia lenkap
dengan mata, hidung, alis, telinga dll.
3. Menggambar
imajinatif : menggambar sesuatu berdasarkan imajinasi sendiri tanpa arahan dan
paksaan.
Membina
bakat menggambar / melukis anak adalah tanggung jawab orang tua. Bila anak
benar-benar berminat pada seni lukis, sebaiknya ia di sarankan agar memilih
ekstrakurikuler melukis di sekolahnya atau mengikuti sanggar lukis agar
bakatnya menjadi terarah. 3 trik mengarahkan bakat menggambar anak, yaitu:
1. Memperlihatkan
foto atau gambar.
Agar anak lebih bisa
berimajnasi, sebaiknya perkenalkan banyak foto atau gambar sebagai sumber
inspirasinya dalam menggambar.
2. Menceritakan
suatu benda atau dongeng
Setelah anda
menceritakan sesuatu, mintalah anak untuk menggambar sesuatu yang berhubungan
dengan cerita yang telah anda bawakan.
3. Melihat
langsung benda yang akan dilukis
Anak akan bisa
mengamati langsung benda yang akan di gambarnya apabila kita menunjukkan suatu
benda kepadanya.
Mengarahkan Bakat Anak Khusus
·
Mengarahkan
bakat anak indigo
anak indigo
(indigo child/ sixth sense) adalah anak yang mempunyai kemampuan luar biasa,
berbeda dengan anak-anak yang lain. Anak indigo sering di sebut memilki indera
ke enam atau mata ketiga sehingga kerap mengaku melihat mahluk-mahluk alam
lain. Berbeda dengan anak jenius yang
selalu sukses menjadi juara kelas, anak indigo kebanyakan memiliki prestasi di
kelas yang tergolong biasa-biasa saja atau bahkan ada yang tinggal kelas. Anak
indigo dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Anak
indigo sejak lahir umunya diturunkan oleh anggota keluarganya.
b. Anak
indigo mendadak yaitu seorang anak yang berubah menjadi indigo setelah terbebas
dari sakit keras, masa krtis, sadar dari koma, atau kecelakaan parah yang
biasanya secara medis sudah dinyatakn tidak ada lagi harapan hidup, tapi
tahu-tahu dapat sembuh total.
Mengingat
banyak anak indigo yang prustasi akibat hal-hal dalam pikirannya yang tidak
mereka mengerti, peran orang tua sangatlah penting. Sedapat mungkin berilah ia
motivasi bahwa kemampuanya itu adalah suatu anugerah dari Tuhan yang sangat
istimewa. Berikan mereka semangat belajar, mengingat mereka sebenarnya
mempunyai IQ di atas rata-rata agar ia suksek dalam pendidikan dan karirnya
kelak.
.
·
Mengarahkan
anak asperger syndrome dan Autis
Anak yang
menderita asperger syndrome adalah anak-anak yang autis yang memiliki tingkat
kecerdasan yang tinggi. Penderita asperger baru bisa dikenali ketika ia sudah
duduk di kelas 3 atau 4 SD karena baru kelihatan anak tersebut mengalami
masalah perilaku dan kesulitan belajar akibat dari hambatan komunikasi, sulit
bersosialisasi,sukar mengembangkan imajinasi dan fantasinya serta hambatan
kemampuan berpikir dan memecahkan masalah.
Sementara itu,
anak autis adalah anak yang mempunyai gangguan perkembangan dan perilaku,dimana
gejalanya sangat bervariasi,antara lain:
-
Penghindaran kontak mata
-
Kesulitan menggunakan bahasa
-
Tidak fokus
-
Cenderung pendiam
-
Kurang mampu berinteraksi social
-
Menampilkan perilaku berulang-ulang
-
Rentang kecerdasan (IQ) sangat lebar,ada
yang rendah,rata-rata dan tinggi.
·
Mengarahkan
bakat anak Disleksia
Disleksia adalah
suatu keadaan dimana seseorang akan mengalami hambatan/kesulitan dalam
menggunakan bahasa, baik tulisan maupun lisan.
Berikut adalah beberapa gejala
disleksia
1. Anak
sering telat bicara. Anak disleksia umumnya akan mengalami keterlambatan dalam
mengekspresikan perasaan dan kehendaknya melalui bahasa verbal.
2. Anak
sering menggunakan kata yang salah meskipun dia tahu kata yang sebenarnya.
3. Anak
terus-terusan salah mengucapkan bunyi-bunyian atau sering menggunakan bahasa
aneh yang berbeda dengan anak-anak yang lain.
4. Susah
belajar dan mengingat huruf.kebanyakan anak disleksia sering bingung antara
huruf B dan D.
5. Anak
mempunyai masalah dalam belajar irama lagu.
·
Mengarahkan
bakat anak jenius
Anak jenius
adalah sebutan bagi mereka yang cepat menangkap suatu pelajaran tertentu,
memiliki ketertarikan yang besar terhadap sesuatu dan umumnya memiliki nilai IQ
diatas rata-rata (130 ke atas).
Ada dua hal
penting yang dapat diambil untuk mengembangkan potensi jenius dalam diri anak,
yaitu:
1. Kenali
anak anda
Hal paling pertama
adalah menemukan bakat anak
Berkut contoh-contoh
permainan yang dapat menstimulasi atau merangsang kecerdasan agar anak menjadi
jenius
a. Melatih
gerak halus: bermain bola,memecahkan puzzle, menyusun balok-balok,legoatau
tangram, menggunakan krayon dan pensil warna.
b. Merangsang
bahasa: mendengarkan dongeng dan cerita,mengenalkan anggota badan dan warna.
c. Merangsang
perkembangan social: bermain drama,misalnya pura-pura memerankan boneka,wayang,
menggendong boneka, bermain sulap dan lain-lain.
2. Berikan
kasih saying pada anak
Anak yang diberikan
kasih saying akan memberinya kondisi yang baik untuk iklim tumbuh yang bebas, nyaman
dan penuh rasa aman.
·
Mengarahkan
bakat anak hiperaktif
Anak
hiperaktif adalah sebutan bagi anak yang selalu gelisah,tidak bisa diam, dan
tidak dapat dikendalikan. Anak ini selalu bergerak, nakal,dan tidak bisa
berkonsentrasi.
Beberapa langkah untuk mengarahkan
bakat anak hiperaktif:
1. Kenali
dan pahami anak anda
Banyak
studi membuktikan bahwa anak hiperaktif dapat tumbuh menjadi anak normal
apabila ia merasa dipahami oleh keluarganya.
2. Latih
kefokusan anak
Yang
sekarang wajib dilakukan adalah memperlakukannya dengan sabar namun tetap tegas
dalam membangun dan disiplin dan konsentrasinya.
3. Latih
konsisten anak
Untuk
melatih koordinasi mata dan tangan anak,ajaklah ia untuk menghubungkan
titik-titik yang membentuk angka,huruf atau gambar.
4. Bangkitkan
rasa percaya diri anak
Member
pujian,misalnya jika ia dapat duduk lama,bisa makan dengan tertib atau berhasil
melakukan sesuatu dengan benar.
5. Kenali
bakat anak dan minta dia berbicara
Perhatikan
apa dan kemana kecenderungan perhatiannya secara dini.
·
Mengarahkan
bakat anak kembar
Menurut Dr.Seto
Mulyadi, perkembangan social anak kembar agak terlambat dibandingkan dengan
anak bukan kembar karena mereka cenderung bermain dengan pasangannya. Namun
menurut Dr. Betzy Kalianda dan Dr.Betty Oetama, anak kembar yang selalu bersama
akan banyak positifnya.
Beberapa langkah untuk mengarahkan
anak kembar yaitu sebagai berikut:
a. Amati
dan kenalilah bakat dan minat mereka sejak dini.
b. Jangan
selalu menyamakan mereka menjadi anak kembar, namun tetap pandang mereka
sebagai 2 individu yang berbeda.
c. Berikan
motivasi untuk mengembangkan bakat mereka masing-masing.
d. Bagi
anak yang belainan bakat, berikan penjelasan secara lembut bahwa tidak apa-apa
kalau bakat dan hobi mereka berbeda.
e. Tanamkan
dalam hati mereka bahwa mereka tidak harus bersama agar tidak timbul perasaan
saling ketergantungan berlebihan.
f. Ikutkan
mereka dalam kegiatan atau lomba secara bersamaan meski dalam kategori berbeda.
·
Mengarahkan
bakat anak temperamental
Anak
temperamental adalah anak-anak yang memiliki karakter seperti berkeinginan
sangat kuat,tidak sabaran, sangat peka perasaannya dan umumnya sulit dihadapi.
Orang
tua tidak usah putus asa.terimalah keadaan anak dengan sifat temperamental
tersebut karena dibalik hal-hal negative pasti terdapat hal-hal positifnya.anda
harus sabar dan kreatif dalam menghadapi anak yang demikian. Buatlah ikatan
yang erat karena anak akan menurut jika ia memiliki ikatan dengan orang tuanya.
Sering-seringlah memujinya saat ia berbuat yang positif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar