Jumat, 15 Juni 2012

mengukur & mengarahkan bakat anak


 Mengukur Bakat Anak
            Perkembangan intelegensi anak menurut piaget dalam buku psikologi remaja mengikuti tahapan sebagai berikut :
1.      Masa sensori motorik ( 0 – 2,5 tahun )
Tahap pertama bagi perkembangan intelegensi seorang anak di mulai sejak ia berusia 0 – 2,5 tahun. Masa ini merupakan tahapan untukmengenal lingkungan sehingga atas rangsangan yang ia terima dalam bentuk refleks .
2.      Masa pra – operasional
Pada tahap ke dua dari perkembangan intelegensi anakyang berlangsung sejak anak menginjak usia  2 – 7 tahun,anak mulai mampu menggunakan symbol yang mewakili suatu konsep , sehingga ia cenderung mempraktekan apa yang pernah dilihatnya.
3.      Masa konkrit operasional
Pada tahap ini anak –anak sudah dapat melakukan berbagai macam tugas. Kemampuan ini diperoleh oleh anak sejak berusia 7-11 tahun . anak mulai mengembangkan kemampuan berpikir ,yaitu mengenali sesuatu, mengingkari sesuatu, dan mencari hubungan timbale balik antara beberapa hal.
4.      Masa operasional
Ketika anak sudah menginjak usia diatas 11 tahun hingga menjadi dewasa, anak sudah mulai mampu berpikir secara abstrak  dan hipotesis. Anak sudah bias memperkirakan apa yang mungkin terjadi serta dapat menarik suatu kesimpulan.

·         Tes Intelegensi
            Awalnya, tes intelegensi dikembangkan oleh ahli ilmuwan jiwa asal perancis, Alfred Binet. Kemudian tes tersebut disempunakan oleh Theodore Simon, sehingga tes intelegensi pada saat itu dikenal dengan istilah tes Binet Simon. Selanjutnya, hasil tes intelegensi dinyatakan dalam angka. Angka tersebut menggambarkan hasil perbandingan antara kecerdasan dengan umur kalender. Rumus untuk pengukuran intelegensi ini dikemukakan oleh Williem Stern, seorang psikolog asal jerman yang dikenal dengan istilah  intelligence Quotient dan sering disingkat dengan IQ. Rumus intelegensi tersebut adalah sebagai berikut:
IQ= MA/CA X 100
Keterangan:
IQ = intelligence Quotient (perbandingan kecerdasan)
MA = mental age (umur kemampuan mental/kecerdasan)
CA = choronological Age (umur kalender)

·         Intelegensi Dan Tes IQ
Intelegensi adalah kemampuan untuk bertindak secara terarah, berpikir secara rasional dan menghadapi lingkungannya secara efektif. David Wechsler menyimpulkan bahwa intelegensi adalah suatu kemampuan mental yang melibatkan proses berpikir secara rasional sehingga tidak dapat diamati secara lansung.Intelegensi seseorang dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu :
1.      Factor keturunan / bawaan
Banyak riset telah dilakukan untuk mencari tahu ada tidaknya hubungan  antara kecerdasan seseorang  dengan keturunan. Ternyata penelitian membuktikan bahwa hubungan nilai tes IQ dari satu keluarga adalah sekitar 0, 50. Sementara itu nilai IQ  anak yang di adopsi berkorelasi sekitar  0,40 – 0,50 dengan ayah dan ibu angkatnya.
2.      Factor lingkungan
Lingkungan juga dapat menimbulkanperubahan pada intelegensi seseorang yang telah dibawa sejak lahir, karena intelegensi tidak bias lepas dari otak. Jadi, intelegensi seseorang dapat berubah karena gizi yang dikonsumsi dan rangsangan yang bersifat kognitif emosional dari lingkungan.

Salah satu ciri dari perilaku cerdas ( intelegensi) adalah kreativitas. Semakin tinggi skor IQ seseorang berarti semakin tinggi pula kreativitas orang tersebut.
Kebanyakak tes IQ mengukur intelegensi anak dalam 5 kategori, yaitu penalaran abstrak, matematika – logika, persepsi, kebahasaan, dan special-visual.
1.      Tes IQ penalaran abstrak dapat mengungkap seberapa cepat anak anda mempelajari atau menemukan ide baru, dan menangkap konsep –konsep yang sulit.anak ini akan nyaman bekerja dengan puzzle, teka teki, lego dan bahasa.
2.      Tes IQ matematika logika dapat mengukur bahwa anak anda menyenangi pelajaran matematika dan sains.
3.      Anak yang memiliki skor tes IQ persepsi besar akan memerlukan konsentrasi yang lebih baik dan kecepatan memproses suatu masalah.anak seperti ini umumnya senang mengutak- atik suatu benda.
4.      Skor yang besar untuk tes IQ kebahasaan untuk anak mencerminkan kegemarannya berbicara dan membaca sejak kanak-kanak.
5.      Anak-anak dengan skor IQ visual-spesial yang tinggi cenderung cakap dalam menggambarkan sesuatu dalam ingatannya. Mereka mampu menyesuaikan warna, membuat garis dan bentuk untuk membentuk suatu karya ciptaan dan seni.

5.      Sejarah Intelegensi
            Orang pertama yang meneliti perbedaan individu dalam hal kemampuan mental adalah Sir Frances Galton, seorang ilmuwan berkebangsaan inggris. Beliau membandingkan orang-orang berdasarkan penghargaan dan kecakapan mereka.penelitian ini membuatnya yakin bahwa intelegensi pada seseorang itu diwariskan. Kemudian Alfred Binet,seorang ahli psikologi prancis mengembangka sebuah tes untuk memprediksi kesuksesan akademik secara akurat saat pemerintah prancis memintanya menolong mereka untuk menentukan siswa-siswa mana yang akan memiliki kesulitan dengan pendidikan formal. Akhirnya, ia dan koleganya  Theodore Simon menemukan bahwa tes pengetahuan praktis,memori, analisa, kosakata dan memecahkan masalah adalah penentu yang baik dalam kesuksesan sekolah.

 Mengarahkan Bakat seni Pada Anak
            Seni adalah sesuatu yang mengandung estetika atau keindahan. Bakat seni artinya kemampuan yang dapat menciptakan keindahan atau estetika,misalnya seni music, seni lukis, seni tari,olahraga dan lain-lain.
            Berikut ini adalah beberapa cara untuk mengasah bakat seni anak
1.      Melihat gambar
Dengan melihat berbagai gambar, seperti gambar ikan,bunga dan lain-lain, anak akan dapat mengembangkan imajinasinya.
2.      Mendengarkan music
Music klasik sederhana dan ringan dapat anda berikan pada anak untuk merangsang bakat seninya.
3.      Menikmati keindahan alam
Ajak anak berjalan-jalan untuk melihat keindahan alam, misalnya sawah,laut. Kenalkan ia pada warna sawah yang hijau,langit yang biru dan sebagainya.
4.      Menonton TV
Sarankan anak untuk menonton  program yang menayangkan keindahan alam, seperti program tamasya ke suatu tempat. Bantu anak dengan menjelaskan yang sedan tampil di TV.
5.      Siapkan media penyaluran
Selalu berikan kertas,pensil,pensil warna, kertas origami dan lain-lain untuk anak dalam menyalurkan rasa seninya.
6.      Ikutkan kursus atau sanggar
7.      Biasakan mengomentari hasil karya seni anak dengan tetap memberikan motivasi  agar anak terus berkarya.

·         Mengarahkan Anak Berbakat Menulis
            Menulis adalah suatu keterampilan,karenanya diperlukan latihan berulang-ulang agar tangan dan pikiran menjadi terampil dalam menulis.
            Ada beberapa langkah  yang dapat diterapkan untuk mengarahkan bakat menulis anak.
1.      Berikan semangat pada anak bahwa  menulis itu adalah ibadah. Jelaskan pada anak bahwa ibadah dari menulis adalah  anak dapat menyampaikan infomasi tentang kebaikan dan hal-hal yang bermanfaat bagi orang lain.
2.      Buatkan tempat khusus untuk karya-karya tulisnya.
3.      Ikutkan anak dalam komunitas kepenulisan.
4.      Mintalah anak untuk aktif mempublikasikan tulisanya.
5.      Sediakan alat-alat tulis yang cukup dan beberapa buku bacaan untuk menambah wawasan anak dalam menulis.
 
·         Mengarahkan anak Berbakat Musik
            Anak yang berbakat music adalah anak yang ditandai dengan kemampuan yang luar biasa dalam memainkan suatu alat music dan mengenal irama lagu.
Saat anak berusia 3-4 tahun,anak sudah dapat diajarkan atau diikutkan dalam les music agar bakat musiknya dapat berkembang secara alami sejak dini.

·         Mengarahkan anak berbakat menggambar
            Bakat menggambar adalah salah satu kemampuan anak yang tergolong istimewa, karena bakat ini apabila dikembangkan akan sangat berguna bagi dirinya dan memudahkan hidupnya kelak.
            Ada 3 gaya melukis yang bisa diajarkan kepada anak yaitu:
1.      Menggambar ekspresif : jenis gambaran yang mencerminkan ungkapan perasaan terhadap sesuatu dan menggunakan banyak warna.
2.      Menggambar detail :menggambar sesuatu dengan detail, misalnya menggabar manusia lenkap dengan mata, hidung, alis, telinga dll.
3.      Menggambar imajinatif : menggambar sesuatu berdasarkan imajinasi sendiri tanpa arahan dan paksaan.
Membina bakat menggambar / melukis anak adalah tanggung jawab orang tua. Bila anak benar-benar berminat pada seni lukis, sebaiknya ia di sarankan agar memilih ekstrakurikuler melukis di sekolahnya atau mengikuti sanggar lukis agar bakatnya menjadi terarah. 3 trik mengarahkan bakat menggambar anak, yaitu:
1.      Memperlihatkan foto atau gambar.
Agar anak lebih bisa berimajnasi, sebaiknya perkenalkan banyak foto atau gambar sebagai sumber inspirasinya dalam menggambar.
2.      Menceritakan suatu benda atau dongeng
Setelah anda menceritakan sesuatu, mintalah anak untuk menggambar sesuatu yang berhubungan dengan cerita yang telah anda bawakan.
3.      Melihat langsung benda yang akan dilukis
Anak akan bisa mengamati langsung benda yang akan di gambarnya apabila kita menunjukkan suatu benda kepadanya.

 Mengarahkan Bakat Anak Khusus
·         Mengarahkan bakat anak indigo
anak indigo (indigo child/ sixth sense) adalah anak yang mempunyai kemampuan luar biasa, berbeda dengan anak-anak yang lain. Anak indigo sering di sebut memilki indera ke enam atau mata ketiga sehingga kerap mengaku melihat mahluk-mahluk alam lain. Berbeda dengan anak  jenius yang selalu sukses menjadi juara kelas, anak indigo kebanyakan memiliki prestasi di kelas yang tergolong biasa-biasa saja atau bahkan ada yang tinggal kelas. Anak indigo dibedakan menjadi dua yaitu :
a.       Anak indigo sejak lahir umunya diturunkan oleh anggota keluarganya.
b.      Anak indigo mendadak yaitu seorang anak yang berubah menjadi indigo setelah terbebas dari sakit keras, masa krtis, sadar dari koma, atau kecelakaan parah yang biasanya secara medis sudah dinyatakn tidak ada lagi harapan hidup, tapi tahu-tahu dapat sembuh total.
Mengingat banyak anak indigo yang prustasi akibat hal-hal dalam pikirannya yang tidak mereka mengerti, peran orang tua sangatlah penting. Sedapat mungkin berilah ia motivasi bahwa kemampuanya itu adalah suatu anugerah dari Tuhan yang sangat istimewa. Berikan mereka semangat belajar, mengingat mereka sebenarnya mempunyai IQ di atas rata-rata agar ia suksek dalam pendidikan dan karirnya kelak.
 .
·         Mengarahkan anak asperger syndrome dan Autis

Anak yang menderita asperger syndrome adalah anak-anak yang autis yang memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi. Penderita asperger baru bisa dikenali ketika ia sudah duduk di kelas 3 atau 4 SD karena baru kelihatan anak tersebut mengalami masalah perilaku dan kesulitan belajar akibat dari hambatan komunikasi, sulit bersosialisasi,sukar mengembangkan imajinasi dan fantasinya serta hambatan kemampuan berpikir dan memecahkan masalah.
Sementara itu, anak autis adalah anak yang mempunyai gangguan perkembangan dan perilaku,dimana gejalanya sangat bervariasi,antara lain:
-          Penghindaran kontak mata
-          Kesulitan menggunakan bahasa
-          Tidak fokus
-          Cenderung pendiam
-          Kurang mampu berinteraksi social
-          Menampilkan perilaku berulang-ulang
-          Rentang kecerdasan (IQ) sangat lebar,ada yang rendah,rata-rata dan tinggi.

·         Mengarahkan bakat anak Disleksia
            Disleksia adalah suatu keadaan dimana seseorang akan mengalami hambatan/kesulitan dalam menggunakan bahasa, baik tulisan maupun lisan.
Berikut adalah beberapa gejala disleksia
1.      Anak sering telat bicara. Anak disleksia umumnya akan mengalami keterlambatan dalam mengekspresikan perasaan dan kehendaknya melalui bahasa verbal.
2.      Anak sering menggunakan kata yang salah meskipun dia tahu kata yang sebenarnya.
3.      Anak terus-terusan salah mengucapkan bunyi-bunyian atau sering menggunakan bahasa aneh yang berbeda dengan anak-anak yang lain.
4.      Susah belajar dan mengingat huruf.kebanyakan anak disleksia sering bingung antara huruf B dan D.
5.      Anak mempunyai masalah dalam belajar irama lagu.

·         Mengarahkan bakat anak jenius
Anak jenius adalah sebutan bagi mereka yang cepat menangkap suatu pelajaran tertentu, memiliki ketertarikan yang besar terhadap sesuatu dan umumnya memiliki nilai IQ diatas rata-rata (130 ke atas).
Ada dua hal penting yang dapat diambil untuk mengembangkan potensi jenius dalam diri anak, yaitu:
1.      Kenali anak anda
Hal paling pertama adalah menemukan bakat anak
Berkut contoh-contoh permainan yang dapat menstimulasi atau merangsang kecerdasan agar anak menjadi jenius
a.       Melatih gerak halus: bermain bola,memecahkan puzzle, menyusun balok-balok,legoatau tangram, menggunakan krayon dan pensil warna.
b.      Merangsang bahasa: mendengarkan dongeng dan cerita,mengenalkan anggota badan dan warna.
c.       Merangsang perkembangan social: bermain drama,misalnya pura-pura memerankan boneka,wayang, menggendong boneka, bermain sulap dan lain-lain.
2.      Berikan kasih saying pada anak
Anak yang diberikan kasih saying akan memberinya kondisi yang baik untuk iklim tumbuh yang bebas, nyaman dan penuh rasa aman.

·         Mengarahkan bakat anak hiperaktif
            Anak hiperaktif adalah sebutan bagi anak yang selalu gelisah,tidak bisa diam, dan tidak dapat dikendalikan. Anak ini selalu bergerak, nakal,dan tidak bisa berkonsentrasi.
Beberapa langkah untuk mengarahkan bakat anak hiperaktif:
1.      Kenali dan pahami anak anda
Banyak studi membuktikan bahwa anak hiperaktif dapat tumbuh menjadi anak normal apabila ia merasa dipahami oleh keluarganya.
2.      Latih kefokusan anak
Yang sekarang wajib dilakukan adalah memperlakukannya dengan sabar namun tetap tegas dalam membangun dan disiplin dan konsentrasinya.
3.      Latih konsisten anak
Untuk melatih koordinasi mata dan tangan anak,ajaklah ia untuk menghubungkan titik-titik yang membentuk angka,huruf atau gambar.
4.      Bangkitkan rasa percaya diri anak
Member pujian,misalnya jika ia dapat duduk lama,bisa makan dengan tertib atau berhasil melakukan sesuatu dengan benar.
5.      Kenali bakat anak dan minta dia berbicara
Perhatikan apa dan kemana kecenderungan perhatiannya secara dini.
·    Mengarahkan bakat anak kembar
            Menurut Dr.Seto Mulyadi, perkembangan social anak kembar agak terlambat dibandingkan dengan anak bukan kembar karena mereka cenderung bermain dengan pasangannya. Namun menurut Dr. Betzy Kalianda dan Dr.Betty Oetama, anak kembar yang selalu bersama akan banyak positifnya.
Beberapa langkah untuk mengarahkan anak kembar yaitu sebagai berikut:
a.       Amati dan kenalilah bakat dan minat mereka sejak dini.
b.      Jangan selalu menyamakan mereka menjadi anak kembar, namun tetap pandang mereka sebagai 2 individu yang berbeda.
c.       Berikan motivasi untuk mengembangkan bakat mereka masing-masing.
d.      Bagi anak yang belainan bakat, berikan penjelasan secara lembut bahwa tidak apa-apa kalau bakat dan hobi mereka berbeda.
e.       Tanamkan dalam hati mereka bahwa mereka tidak harus bersama agar tidak timbul perasaan saling ketergantungan berlebihan.
f.       Ikutkan mereka dalam kegiatan atau lomba secara bersamaan meski dalam kategori berbeda.

·         Mengarahkan bakat anak temperamental
            Anak temperamental adalah anak-anak yang memiliki karakter seperti berkeinginan sangat kuat,tidak sabaran, sangat peka perasaannya dan umumnya sulit dihadapi.
            Orang tua tidak usah putus asa.terimalah keadaan anak dengan sifat temperamental tersebut karena dibalik hal-hal negative pasti terdapat hal-hal positifnya.anda harus sabar dan kreatif dalam menghadapi anak yang demikian. Buatlah ikatan yang erat karena anak akan menurut jika ia memiliki ikatan dengan orang tuanya. Sering-seringlah memujinya saat ia berbuat yang positif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar