Anak berkesulitan belajar memerlukan program pelayanan remedial.program remedial hendaknya dilaksanakan olehguru khusus yang memiliki keahlian dalam bidang pendidikan bagi anak berkesulitan belajar.sebelum memberikan pengajaran remedial,guru perlu lebih dahulu menegakan diagnosis, yaitu menentukan jenis dan penyebab kesulitan serta alternatif strategi pengajaran remedial yang efektif dan efisien.
Ada tujuh langkah yang hendaknya
diikuti oleh guru dalam menegakan diagnosis kesulitan belajar,yaitu (1)
identifikasi, (2) menentukan prioritas anak yang perlu diberi pelayanan
pengajaran remedial, (3) menentukan potensi, (4) menentukan taraf kemampuan
dalam bidang yang perlu diremidasi, (5) menentukan gejala kesulitan, (6)
menganalisis faktor yang terkait, dan (7) menyusun rekomendasi untuk pengajaran
remedial.
Ada
sembilan prinsip diagnosis kesulitan belajar yang perlu diperhatikan, yaitu (1)
terarah pada perumusan metode perbaikan, (2) efisien, (3) penggunaan catatan
kumulatif, (4) memperhatikan berbagai informasi terkait, (5) valid dan
reliabel, (6) penggunaan tes baku (kalaw mungkin), (7) penggunaan prosedur
informal, (8) kuantitatif, dan (9) berkesinambungan.
KESULITAN
BELAJAR KHUSUS
Ø Gangguan Perkembangan Motorik Dan
Perseptual
1.
Gangguan Perkembangan Motorik
Gangguan perkembangan motorik dapat
menyebabkan kesulitan belajar.meskipun demikian .tidak semua anak berkesulitan
belajar memperlihatkan adanya gangguan
perkembangan motorik.
Teori Tentang Perkembangan Motorik
a.
Teori pendidikan Jasmani Adaptif :
cratty
Program pendidikan jasmani
adaptif adalah program pendidikan
jasmani yang telah dimodifikasi untuk mempertemukan kebutuhan - kebutuhan anak yang menyandang
ketunaan.tujuannya adalah untuk membantu anak yang menyandang ketunaan
mengambil manfaat kenikmatan aktifitas rekreasi seperti yang diperoleh anak –
anak lain ,yang sangat bermanfaat bagi perkembangan jasmani,emosi dan social
yang sehat.
b.
Teori Perseptual – Motor : Kephart
Teori perceptual – motor menyebutkan
bahwa banyak anak yang belum memiliki pengalaman yang diperlukan untuk
menginternalisasikan suatu skema dunia yang komprehensif dan konsisten.mereka
belum dapat mengorganisasikan system pemrosesan informasi ,dan secara
motorik,perceptual,maupun kognitif,mereka mengalami disintegrasi.
c.
Teori Sensori Integrasi : Ayres
Ayres mengemukakan bahwa fungsi otak
anak berkesulitan belajar dapat dimodifikasi melalui terapi yang memberikan
stimulasi integrasi sensori di dalam otak sehingga anak dapat belajar secara
normal.
2.
Gangguan Perkembangan Persepsi
Persepsi adalah batasan yang
digunakan pada proses memahami dan meninterpretasikan informasi sensoris, atau
kemampuan intelek untuk mencarikan makna dari data yang diterima oleh berbagai
indera(lerner,1988:282).
Ø Kesulitan Belajar Kognitif
a.
Hakikat Kognisi
Kognisi
adalah fungsi mental yang meliputi persepsi,pikiran, symbol,penalaran,dan
pemecahan masalah.perwujudan fungsi kognitif dapat dilihat dari kemampuan anak
dalam menggunakan bahasa dan matematika.
b.
Kaitan Antara kesulitan Belajar dengan
Gaya Kognitif
Gaya kognitif berkaitan dengan cara
seseorang menghadapi tugas kognitif,terutama dalam pemecahan masalah.
Ada dua dimensi gaya kognitif yang
memperoleh perhatian paling besar dalam pengkajian anak berkesulitan belajar
yaitu.
1. Gaya
kognitif ketidakterikatan – keterikatan
pada lingkungan
Dimensi gaya kognitif ketidakterikatan – keterikatan pada
lingkungan menunjuk pada kemampuan seseorang untuk membebaskan diri dari
pengaruh lingkungan pada saat membuat keputusan tentang tugas –tugas
perceptual.
2. Gaya
kognitif impulsif dan reflektif
Gaya kognitif impulsive- reflektif terkait dengan penggunan
waktu yang digunakan oleh anak untuk menjawab persoalan dan jumlah kesalahan
yang dibuat anak yang impulsive cenderung menjawab persoalan secara cepat
tetapi membuat banyak kesalahan sedangkan anak reflektif cenderung menjawab
persoalan secara lebih lambat tetapi hanya membuat sedikit kesalahan.secara
umum, anak berkembang dari impulsive ke reflektif. Dengan kata lain ,anak yang
muda umumnya lebih impulsive sedangkan anak yang lebih tua umumnya lebih
reflektif.meskipun demkian, anak berkesulitan belajar umumnyamemiliki gaya
kognitif yang lebih impulsive dari pada anak yang tidak berkesulitan
belajar.karena gaya kognitif yang impulsive itu pula yang menjadi penyebab dari
timbulnya problema yang bukan hanya akademik tetapi juga perilaku. Karena gaya
kognitif yang impulsive tersebut maka anak – anak berkesulitan belajar perlu
memperoleh latihan untuk merespon suatu persoalan dengan menggunakan waktu yang
cukup dan cara yang hati – hati.
c.
Strategi pengembangan kognisi
1.
Strategi pengembangan memori
Ada dua macam memori yaitu memori
jangka pendek dan memori jangka panjang.memori jangka panjang akan terjadi jika
ada pengulangan atau penerapan dalam kehidupan sehari – hari. Memori jangka
pendek dapat diukur dengan menyuruh anak mengamati objek – objek visual atau
auditif dalam waktu singkat,misalnya 20 detik,dan selanjutnya anak diminta
mengingat kembali objek yang baru saja dilihat atau didengarnya itu.
2. Strategi
pengembangan keterampilan metakognitif
Menurut Martin A. Simon (1986 :41)
keterampilan metakognitif merupakan pengetahuan tentang proses kognitif sendiri
dan kemampuan menggunakan proses tersebut.
Anak berkesulitan belajar umumnya
memiliki keterampilan meta kognisi yang rendah.dalam kaitannya dengan meta
kognisi tersebut. Hallahan,Kauffman dan Lloyd (1986:88) merinci adanya metamemory,metalistening, dan metacomprehension. Metamemori berkenaan
dengan pengetahuan tentang proses memorinya sendiri dan penggunaannya;metalistening berkenaan dengan
pengetahuan tentang prose mendengarkan atau cara memperhatikan suatu
pembicaraan yang disampaikan orang lain kepadanya;sedangkan metacomprehension
berkenaan dengan pengetahuan seseorang tentang proses memahami bacaan yang dilakukannya sendiri. Anak berkesulitan
belajar umumnya memiliki keterampilan yang rendah baik dalam metamemori,metalistening,maupun
meta comprehension dalam membaca.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman,Mulyono.2003.pendidikan bagi anak berkesulitan belajar.jakarta:Rineka
Cipta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar